Pages

Monday, May 30, 2011

Bittorent, Semakin banyak pengguna, semakin cepat

Pasti sudah pada pernah dengerkan Bittorrent atau pun torrent. Protokol atau aplikasi ini sangat populer dikalangan luar tapi masih kurang populer di Indonesia, dan kelihatannya pun belum ada komunitasnya. Kalau ada share donk. hehehe.

Mungkin yang pada belum tau apa itu Bittorent, aku jelasin dulu. Bittorrent adalah protocol yang digunakan untuk mengeshare satu atau lebih file bisa melalui jaringan lokal atau pun internet, kalau gitu apa bedanya dengan Windows Share atau Web Share (rapidshare,indowebster) ? jawabannya Beda, apa bedanya ? Saya berikan contoh yang terjadi di Windows Sharing atau Web-Share : "A adalah seorang guru, memiliki 10 murid. A hanya dapat mengajar murid 1 per 1. Dan murid-muridnya harus bisa memiliki 10 ilmu dari gurunya. Jadi murid-muridnya harus mengantri untuk mendapatkan ilmu gurunya dan guru harus mengulang 10 kali masing-masing ilmunya". Dan ini yang terjadi di Bittorent : "A adalah seorang guru, memiliki 10 murid. A hanya dapat mengajar murid 1 per 1. Dan murid-muridnya harus bisa memiliki 10 ilmu dari gurunya. Jadi masing-masing murid mempelajari 1 ilmu dari gurunya. Dan jika murid tersebut sudah memiliki 1 ilmu maka dia bisa mengajarkan kepada murid yang lain atau belajar dari murid yang lain untuk mendapatkan 10 ilmu yang berbeda tanpa harus bergantung pada gurunya. Dan gurunya pun tidak harus mengulang ilmu yang sama sebanyak 10 kali". Mungkin dengan gambaran ini sudah nampak jelas apa yang membedakan antara Windows Share / Web Share dengan Bittorent.

Jadi ada beberapa syarat yang harus ada agar prinsip bittorent ini terlaksana atau jalan.
1. Seeder, istilah ini digunakan untuk menggambarkan pemilik file secara utuh. atau pun yang sudah memiliki file secara utuh juga.
2. Leecher, istilah untuk pengunduh yang masih dalam proses untuk memiliki file secara utuh ( leecher juga bisa menjadi seeder untuk file yang sudah dimiliki).
3. Tracker, istilah digunakan sebagai server list atau tempat pengumuman yang memberitahukan dimana seeder dan leecher yang lain.

Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk menjalan kan file torrent tersebut, contohnya, µTorrent,Bittorrent, Vuse dan banyak lagi. Torrent punya satu fasilitas lagi yang dikenal dengan web-seed ini juga bisa digunakan untuk Web Share yang memiliki file2 yang directly url yang ingin dishare secara bittorent jadi Web Share server tidak akan kehabisan bandwidth, untuk lebih mudah melalukan ini kita bisa gunakan bantuan dari burnbit.

Jika ini populer di Indonesia, mungkin bandwith yang keluar dari Indonesia lebih berkurang, kok bisa ? Ya bisa - bisa aja. Misalnya 1 orang udah download dari server luar kemudian disharing sama orang indonesia, jadi bandwith kita keluar negeri kan jadi hemat. hehehe. Dan nggak itu juga semakin banyak orang yang pakai kan semakin cepat juga kita menyelesaikan download-an kita.

Beberapa kekurangan dari torrent:
1. Jika Seedernya sudah mati, ya ini sama halnya jika file utamanya hilang gimana bisa dibagi. hehehe.
2. Jika yang menjadi sheeder sedikit atau koneksi seeder lambat. Ya yang pasti penerimanya juga lambat.
3. Untuk di Indonesia : orang indonesia lebih banyak suka jadi leecher ketimbang seeder, ya ini sebenernya salah ISP-nya juga yang ngasih Quota, jadinya orang males jadi seeder takut quotanya habis karena upload juga makan Quota internet kita juga. Harusnya ISP ngasih non-quota untuk sesama ISP indonesia. Kalau gini torrent bisa jadi trend di Indonesia.

Fin.